Rabu, 23 Juni 2010

Tips Mendapat Kenaikan Gaji

Bagaimana cara agar seorang pelamar bisa mendapatkan gaji yang jauh lebih baik di tempat kerja yang baru? Bagaimana pula seorang karyawan meminta tambahan gaji?

Saat wawancara kerja, sering kali pewwawancara menanyakan riwayat besarnya gaji calon karyawan di tempat kerja sebelumnya. Cara ini biasanya ditempuh untuk mengetahui seberapa besar “harga” calon karyawan tersebut di tempat kerjanya yang lama.

Jika sebelumnya, si calon karyawan sudah mendapatkan gaji yang jauh berlipat dibanding gaji yang bisa ditawarkan di tempat yang baru, tentunya di pewawancara tak mau membuang-buang waktu mewawancarai orang yang sudah pasti tak akan menjadi karyawan di perusahaan tersebut.

Masalahnya, jika pertanyaan soal riwayat gaji diajukan saat proses seleksi calon karyawan, haruskah pelamar mengatakan yang sejujurnya?

Richard Philips, konsultan karier dari California, mengatakan bahwa seorang pelamar tak perlu menjelaskan besaran gajinya di tempat yang dulu. Jika saat mengisi formulir lamaran kerja, terdapat kolom tentang besaran gaji di perusahaan sebelumnya, berikan saja tanda garis (-) sebagai tanda bahwa Anda melihat kolom tersebut, tapi tidak bersedia untuk menuliskan gaji Anda.

Bagaimana jika hal tersebut ditanyakan saat sesi wawancara? Tenang saja. Daripada Anda mengatakan yang sebenarnya, lebih baik ajukan pertanyaan balik tentang berapa range atau kisaran gaji yang diberikan perusahaan tersebut untuk posisi yang Anda incar. Anda juga bisa mengatakan berapa kisaran gaji yang diinginkan jika diberi kesempatan untuk mengisi posisi tersebut.

Jika pelamar terpaksa untuk mengatakan yang sebenarnya, Philips menganjurkan agar pelamar mengatakan gaji pokoknya saja.

“Kalaupun mau menyertakan dengan bonus atau tunjangan lainnya, Anda juga harus menjelaskan bahwa nilai total gaji Anda tersebut merupakan gabungan dari beberapa hal, bukan sekadar gaji pokok saja,” ucap Philips.

-

Meminta kenaikan gaji

Untuk karyawan yang sudah lama bekerja di sebuah perusahaan dan merasa layak untuk mendapatkan kenaikan gaji, meminta atau membicarakan hal ini pada atasan tentu saja jadi hal yang cukup rumit. Anda bisa saja berhadapan dengan bos yang mengatakan bahwa Anda masih belum pantas untuk mendapatkan kenaikan gaji yang berarti Anda tidak cukup punya kredibilitas untuk kenaikan tersebut.

Namun jika Anda merasa bahwa Anda patut menanyakan hal ini pada atasan, ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk mengajukan pertanyaan tersebut tanpa perlu “hilang muka” di hadapan atasan.

Pertama, konsultan karier Marcia Stein mengajurkan bahwa sebelum mengeluarkan kata-kata meminta kenaikan gaji, katakan bahwa Anda sudah melakukan evaluasi terhadap hasil kerja Anda dan respons positif dari atasan terhadap kerja Anda itu. Anda bisa mengatakan, bahwa dengan tanggapan dan evaluasi positif dari atasan, Anda berhak mendapat kenaikan gaji.

Dengan memberikan argumentasi seperti ini menandakan bahwa Anda bukan sekadar ingin meminta uang lebih, tapi lebih pada meminta penghargaan atas hasil kerja keras Anda selama di perusahaan tersebut.

Jika ternyata bos menolak, cari tahu mengapa. Apakah karena keuangan perusahaan yang tidak memadai atau memang bos Anda tidak setuju dengan kualitas kerja Anda yang Anda bilang baik? Jika jawabannya adalah yang terakhir, coba minta pendapatnya, apa yang harus dilakukan Anda agar bisa bekerja dengan kualitas sesuai standar yang diinginkannya dan mendapatkan kenaikan gaji.

Cara kedua, jika Anda memutuskan untuk mendapat gaji yang lebih baik di tempat lain, katakan bahwa Anda menyukai pekerjaan yang ditawarkan perusahaannya, dan tim kerjanya. Lebih lanjut katakan, Anda tetap membutuhkan gaji yang lebih baik dari perusahaan lama jika ingin perusahaan tersebut mengangkat Anda sebagai karyawannya.

Jika perusahaan baru menolak, katakan bahwa Anda mungkin masih tertarik dengan posisi tersebut sambil menanyakan rentang waktu atau apa yang perlu dilakukan agar gaji Anda bisa mengalami kenaikan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar